Belajar bahasa asing memang penting, tapi kalau anak belajar bahasa asing sebelum mahir bahasa ibunya, akan berpengaruh baik nggak, ya?
Mengingat banyaknya pengaplikasian bahasa asing (khususnya bahasa Inggris) dalam kehidupan sehari-hari, membuat banyak orang tua yang memberikan perhatian ekstra terhadap anaknya dalam hal pendidikan. Misalnya, mendaftarkan anaknya di sekolah bertaraf internasional, mendaftarkan anak les bahasa, dan mengenalkan anak sedini mungkin terhadap bahasa asing, entah itu melalui film, video singkat, maupun kartu kosakata (flashcard). Namun, banyak orang tua yang lupa, bahwa mempelajari bahasa ibu juga penting sebelum memperkenalkan bahasa asing kepada anak. Banyak yang menyepelekan hal ini karena seorang anak biasanya akan menguasai bahasa ibu secara otomatis tanpa perlu proses belajar khusus. Mungkin, bagi yang memiliki orang tua dengan suku yang berbeda, mereka akan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu.
Mengapa hal ini menjadi penting?
Ada kasus bahwa terdapat anak yang tidak dapat membedakan antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hal ini terjadi karena si anak yang terbiasa dengan bahasa Inggris sejak kecil, baik dari tontonan, bacaan, bahkan percakapan dengan orang tuanya yang menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan Indonesia. Jadi, sejak kecil si anak belum betul-betul memahami, mana yang merupakan bahasa ibunya? Hal ini berdampak pada proses pembelajaran si anak yang kesulitan untuk mempelajari materi sekolah, lantaran bahasa pengantarnya adalah bahasa Indonesia.
Jadi, apa saja peran penting bahasa ibu bagi anak?
Menurut Nishanthi (2020), ada beberapa hal yang menjadi alasan kenapa, sih, bahasa ibu itu penting bagi anak, terutama anak-anak yang masih berusia dini. Di antara alasan tersebut adalah bahwa ketika anak sudah memahami bahasa ibunya dengan baik, maka hal ini akan berpengaruh baik terhadap perkembangan intelektual anak tersebut. Selain itu, memahami bahasa ibu dengan baik juga memengaruhi anak ketika ia akan belajar bahasa lain dengan memberikan dasar yang kuat terhadap kemampuan kebahasaan yang dimiliki anak. Hal ini diperoleh dari proses penerjemahan dan transfer yang anak lakukan terhadap struktur bahasa yang berbeda antara bahasa ibu dan bahasa asing yang sedang dipelajari. Alasan ini juga disebutkan oleh Yadav (2014) dalam artikelnya bahwa kefasihan anak terhadap bahasa ibunya akan menjadi dasar kognitif dan linguistik bagi anak dalam mempelajari bahasa lain, misalnya bahasa Inggris.
Oleh karena itu, ada baiknya kita memastikan apakah anak sudah mampu memahami bahasa ibunya sebelum beranjak untuk belajar bahasa asing. Bukan berarti kita tidak boleh mengajarkan bahasa asing pada anak sedari kecil, tapi akan lebih baik ketika kita mengajarkan bahasa asing tersebut sambil memberi pemahaman pada anak tentang bahasa apa yang sedang kita gunakan.
Semoga tulisan ini tidak menyurutkan semangat ibu-ibu dalam mengajarkan bahasa asing pada anak. Semoga bermanfaat, ya! Salam hangat.
Referensi:
Nishanthi, R. (2020). Understanding of the importance of mother tongue learning. International Journal of Trend in Scientific Research and Development, 5(1). 77-80. http://www.ijtsrd.com/
Yadav, M. K. (2014). Role of mother tongue in second language learning. International Journal of Research, 1(11). 572-582
Penulis: Silvya Budiharti
Desainer: Sri Mulyasari Aryana
Editor: Fadlillah Octa