“Nyeni” dan artistik. Apa yang terlintas dalam benak Ibu dan Sister ketika mendengar dua kata tersebut? Bagi sebagian orang, istilah nyeni dan artistik cenderung ditujukan pada seseorang atau kelompok yang menggeluti bidang seni saja. “Nyeni” dan artistik juga seringkali dihubungkan dengan kreativitas. Kreativitas berasal dari kata sifat kreatif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kreatif bermakna memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Kreatif juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru, baik itu solusi baru untuk sebuah masalah, metode atau perangkat baru, atau sebuah objek dan bentuk baru (Barbara, 1998). Berkaca pada definisi tersebut, tentu bukan hal yang mustahil bagi setiap orang untuk memiliki kreativitas, kan? Nah, bagaimana cara untuk menggali kreativitas dalam diri kita?
Salah satu cara untuk menggali kreativitas dalam diri Ibu dan Sister adalah dengan melakukan hobi kreatif. Hmmmm, apa yang dimaksud hobi kreatif? Apakah hobi kreatif berbeda dengan hobi lainnya? Simak, yuk, penjelasan berikut.
Hobi kreatif (creative hobbies) dapat didefinisikan sebagai hobi atau kegemaran yang di dalamnya dapat menghasilkan sesuatu sebagai hasil dari buah pikiran. Hobi kreatif lebih menekankan pada adanya keahlian yang diasah, ilmu yang dipelajari, atau karya yang dibuat. Meskipun terlihat serius, namun kegiatan tersebut dilakukan secara menyenangkan dan tanpa tekanan. Hobi kreatif banyak macamnya. Contoh hobi kreatif yang dapat Ibu dan Sister lakukan adalah melukis, scrapbooking, dan lettering art.
Berbicara soal kreativitas, Dr. Kevin Eschleman, seorang profesor bidang psikologi di San Francisco State University pernah melakukan riset mengenai pengaruh kegiatan kreatif terhadap lebih dari 400 pekerja. Riset dilakukan dalam dua kelompok partisipan. Satu kelompok dinilai oleh diri sendiri dan satu kelompok dinilai oleh rekan kerja. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pekerja yang melakukan hobi kreatif cenderung lebih mudah bekerja sama dan kreatif dalam kinerjanya. Selain itu, kegiatan kreatif juga memberikan dampak positif terhadap proses pemulihan psikologis pekerja (Eschleman, 2014).
Nah, bagaimana cara memilih hobi kreatif yang tepat untuk Ibu dan Sister?
Ibu dan Sister dapat memulai hobi kreatif dengan menggali sesuatu yang menjadi interest Ibu dan Sister, misalnya buku. Jika Ibu dan Sister sangat menyukai buku, Ibu dan Sister bisa mengembangkan hobi kreatif Ibu dan Sister sebagai bookstagram dan bookfluencer. Selain mengembangkan kreativitas Ibu dan Sister di bidang perbukuan, bookstagram dan bookfluencer juga dapat membantu meningkatkan ketertarikan masyarakat pada dunia literasi. Hobi kreatif dapat ditekuni dari berbagai bidang keahlian sekali pun bukan dari bidang keahlian Ibu dan Sister. Jika ada suatu bidang yang sedang atau ingin dipelajari, maka Ibu dan Sister bisa mengembangkan hobi kreatif dalam bidang tersebut. Tentu saja kunci utamanya adalah keinginan belajar yang tinggi pada diri Ibu dan Sister. Contoh sederhana yang dapat Ibu dan Sister lakukan adalah memasak, menulis, menggambar/melukis, dan fotografi atau videografi. Ibu dan Sister bisa mempelajari berbagai macam teknik dalam kegiatan-kegiatan tersebut serta mencetuskan ide-ide baru yang membuat berbagai bidang keahlian dalam hobi kreatif tersebut makin menarik. Jika Ibu dan Sister memiliki beberapa interest dan keahlian, Ibu dan Sister bisa menggabungkannya dalam satu kegiatan. Sebagai contoh, Ibu dan Sister bisa menggabungkan kegiatan memasak dengan fotografi atau videografi serta botanical illustration dengan menulis blog.
Oh, ya, hobi kreatif memiliki banyak manfaat, loh, Ibu dan Sister. Apa saja, ya, manfaat hobi kreatif itu? Beberapa manfaat hobi kreatif sebagai berikut.
1. Menghilangkan stres.
Melakukan hobi kreatif memberikan waktu jeda dari rutinitas dan tekanan pekerjaan. Ketika melakukan hobi kreatif, ada proses penyaluran energi, emosi, dan pikiran yang kemudian dituangkan ke dalam karya. Hal tersebut dapat memunculkan perasaan rileks dan menurunkan stres.
2. Membuat diri kita merasa “utuh”.
Dalam melakukan hobi kreatif, Ibu dan Sister memilih kegiatan yang disukai. Ibu dan Sister tidak dituntut untuk menghasilkan karya yang sempurna, tetapi Ibu dan Sister bisa lebih mengenali diri, mengetahui hal yang diinginkan, dan menjadi diri sendiri dalam prosesnya. Hal-hal tersebut dapat memunculkan perasaan “utuh”.
3. Memunculkan rasa kepuasan atas pencapaian dalam diri.
Ketika Ibu dan Sister melakukan pencapaian-pencapaian, baik besar maupun kecil, tentu muncul rasa kepuasan dalam diri sendiri yang didapat. Sebagai contoh, ada karya yang dibuat atau pengetahuan baru yang diperoleh.
4. Meningkatkan performa kita ketika bekerja.
Orang yang melakukan hobi kreatif cenderung lebih mudah dalam bekerja sama dan mampu berpikir kreatif dalam kinerjanya. Hobi kreatif juga dapat membantu proses pemulihan psikologis seseorang serta memiliki korelasi positif dengan kesehatan mental. Oleh karena itu, hal tersebut dapat meningkatkan performa Ibu dan Sister dalam pekerjaan.
Setelah mengetahui ulasan tentang hobi kreatif, Ibu dan Sister tentu ingin mengetahui cara mengembangkan hobi kreatif, kan? Bagaimana, ya, cara untuk mengembangkan hobi kreatif? Ide kegiatan dan tutorial untuk mengasah kemampuan dalam mengembangkan hobi kreatif saat ini bisa Ibu dan Sister akses dengan mudah dari banyak sumber. Ibu dan Sister dapat melakukan studi pustaka atau melakukan penelusuran melalui internet. Ibu dan Sister juga bisa memulai hobi kreatif tersebut dari satu kegiatan yang sederhana dan dilakukan secara konsisten.
Jika dalam pelaksanaannya Ibu dan Sister merasa jenuh, jedalah sejenak dan lakukanlah kegiatan dalam hobi kreatif tersebut secara “mengalir”. Ibu dan Sister juga bisa mengisi jeda tersebut dengan kegiatan lain yang bermanfaat. Sebuah tip dari buku Steal Like an Artist karya Austin Kleon: Practice Productive Procrastination! Menuturkan bahwa “Segala hal kecil yang kita lakukan dan kita anggap hanya main-main atau menjadi sebuah karya yang tidak penting sesungguhnya bukanlah hal yang akan sia-sia. Di sanalah keajaiban bisa terjadi. Dalam hal kegiatan kreatif, keterbatasan berarti kebebasan. Melalui keterbatasanlah Ibu dan Sister dituntut untuk berpikir kreatif. Jadi, Ibu dan Sister bisa mulai melakukan hobi kreatif saat ini dengan berbagai keadaan Ibu dan Sister.
Selamat melakukan hobi kreatif, Ibu dan Sister!
***
Referensi:
Cowan, Cierra. (2022). 69 Creative Hobbies for a Better You in 2023. Diakses dari https://www.classpop.com/magazine/creative-hobbies tanggal 28 Februari 2023.
Eschleman, K.J., Madsen, J., Alarcon, G. and Barelka, A. (2014). Benefiting from Creative Activity: The Positive Relationships between Creative Activity, Recovery Experiences, and Performance-Related Outcomes. J Occup Organ Psychol. 87: 579–598. https://doi.org/10.1111/joop.12064
Kerr, Barbara. (2023) Creativity. Encyclopedia Britannica. Diakses dari https://www.britannica.com/topic/creativity tanggal 6 Februari 2023.
Kleon, Austin. (2012). Steal Like an Artist. 10 Things Nobody Told You About Being Creative. New York: Workman Publishing Company, Inc.
Lee, Kevan. (2014). The Science of Side Projects: How Creative Hobbies Improve Our Performance at Everything. Diakses dari https://buffer.com/resources/side-projects-creative-hobbies tanggal 6 Februari 2023.
Penulis: Syifa Rahmasari
Desainer/Illustrator: Sri Mulyasari Aryana
Editor: Dwi Martina Dewi