Judul buku: Climate Crisis for Beginners
Penulis: Andy Prentice, Eddie Reynolds
Ilustrator: El Primo Ramon
Tebal buku: 125 halaman
Penerbit: Usborne Publishing LTD
Tahun terbit: 2021
Bahasa: Bahasa Inggris
Kondisi dunia saat ini tidak sama lagi seperti puluhan bahkan ratusan tahun lalu. Daerah yang saat ini terendam air laut bisa jadi dulunya adalah daratan yang ditinggali oleh manusia. Mengusung konsep diskusi antara Dani, Ben, dan Ayah, buku Climate Crisis for Beginners ini memaparkan secara komprehensif penjelasan tentang krisis iklim. Mulai dari penjelasan dasar proses terjadinya efek rumah kaca yang memicu pemanasan global, data-data ilmiah fakta krisis iklim, rumitnya penerapan solusi untuk menghambat efek buruk dari krisis iklim yang saat ini terjadi, hingga pada langkah-langkah yang dapat kita lakukan sebagai individu.
Hampir semua orang sepertinya pernah membaca atau menonton berita tentang krisis iklim atau pemanasan global. Namun, yang jadi pertanyaan sebenarnya adalah seberapa paham masyarakat dengan urgensi dari perlunya tindak lanjut atas isu ini? Kompleksnya pembahasan tentang krisis iklim itu sendiri bisa jadi adalah salah satu penyebab masyarakat umum enggan mempelajari lebih detail mengenai krisis iklim, dan buku ini menurut saya dapat dijadikan rujukan untuk mempelajari A sampai Z tentang krisis iklim. Karena memang ditujukan untuk anak-anak, buku ini menghadirkan konsep yang menarik dalam menyajikan fakta ilmiah dan data studi para ilmuwan. Meski berisi penjelasan yang rumit ala textbook, gabungan ilustrasi yang menarik khas dari buku anak, dan bahasa sederhana yang disajikan penulis mampu memberikan penjelasan yang komprehensif tentang krisis iklim.
Salah satu contohnya yaitu penjelasan mengenai keterkaitan antara satu isu dan isu lain di bagian penjelasan tentang terjadinya krisis iklim. Adanya koneksi antara satu kejadian dan kejadian lain yang ternyata itu berdampak buruk, menjadikan saya secara pribadi jadi lebih mindfull ketika akan mengambil tindakan dalam keseharian.
Bagian favorit dari buku ini menurut saya adalah saat tokoh ayah yang semula tidak paham dan menganggap angin lalu tentang isu krisis iklim akhirnya menjadi orang yang paling bersemangat memberikan ide-ide perubahan untuk direalisasikan. Hal tersebut disebabkan tokoh ayah mendengar penjelasan panjang-lebar tentang dampak buruk yang akan terjadi di masa depan jika kondisi saat ini tidak ditindaklanjuti. Tokoh ayah di sini cukup mewakili mayoritas masyarakat di luar sana saat ini.
Kelemahan dari buku ini menurut saya adalah belum bisa dibaca semua kalangan di Indonesia. Meskipun penjelasannya didukung dengan ilustrasi, tetapi penggunaan bahasa Inggris menjadikan buku ini terbatas hanya untuk kalangan tertentu. Secara rekomendasi usia pembaca, dari penerbit menuliskan 10 tahun ke atas. Namun, menurut saya buku ini dapat mulai dibacakan ke anak usia di bawah 10 tahun dengan supervisi dari orang tua. Mengenalkan krisis iklim dan tindakan pencegahan yang dapat kita lakukan sedini mungkin kepada anak-anak menurut saya sangat penting, mengingat di masa akan datang anak-anak kita yang akan menjadi salah satu pihak terdampak atas krisis iklim ini. Harapan saya, akan ada buku serupa yang dituliskan dalam bahasa Indonesia sehingga dapat menjangkau lebih banyak kalangan pembaca.
Dari buku ini, saya menyimpulkan bahwa tidak ada kata terlalu dini atau terlalu tua untuk belajar dan paham tentang krisis iklim. Anak-anak kita, sebagai pihak yang bisa jadi lebih terdampak di masa depan, memiliki hak untuk diajari tentang mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin. Sementara kita, sebagai orang tua, juga memiliki andil besar dalam mencegah kondisi krisis saat ini tidak semakin memburuk di masa depan.
Penulis: Widia Anggia Vicky
Desainer/Illustrator: Sri Mulyasari Aryana
Editor: Fadlillah Octa